Setelah sebulan lebih konflik internal band dengan vokalis Keith Bucklery, EVERY TIME I DIE memutuskan balik kanan, bubar! Padahal “Radical” sebagai album teranyar baru saja dirilis Epitaph Records pada Oktober kemarin setelah lima tahun tak memiliki album baru
Sinyal riuh konflik sudah berdengung sejak awal Desember ketika unit metalcore asal New York ini mengumumkan akan melakukan tiga konser terakhir sebelum mengambil sikap berikutnya. Itupun konser menggunakan vokalis tamu dengan alibi vokalis asli mereka sedang mengambil cuti sebagai persiapan menghadapi konser yang lebih besar
Pernyataan ini kemudian dibantah Keith Buckley secara terbuka lewat medsos pribadinya dengan menuduh gitaris mereka, Jordan Buckley yang juga saudara kandungnya itu telah bersekongkol dengan personil lain untuk meminggirkannya. Keith merasa sudah dikucilkan dari band yang telah dibangunnya selama 20 tahun karena keputusan pribadinya ingin menjalani hidup lebih lurus
Duo gitaris Jordan Buckley dan Andy Williams, bassist Stephen Micciche serta drummer Clayton “Goose” Holyoak sudah melempar sinyal bubar ketika konser terakhir EVERY TIME I DIE tanggal 11 Desember lalu
“Kami semua berharap mencapai kesepakataan dan kejelasan dalam legalitas hukum untuk menentukan kebenaran berdasar kesepakatan bersama dan bukan narasi menguntungkan sepihak
“Kami tidak bisa menghubungi Keith secara langsung dan itu tidak mungkin karena memang semua jalur komunikasi sudah diblokirnya
“EVERY TIME I DIE itu berisi lima personil dan tidak akan ada yang berubah dalam komposisi. Sederhananya, kami tidak ingin melanjutkan band ini dengan vokalis baru dan terakhir, kami tidak mungkin ada di tempat kami sekarang ini tanpa dukungan orang-orang yang mendukung band ini secara apapun
“Meski kami sangat kecewa konser terakhir hanya bisa dilakukan secara virtual tetapi dukungan kalian akan menjadi kenangan yang selalu kami hargai. Selamat berjumpa kembali dan bersyukur selamanya,” pungkas Andy, Jordan, Steve dan Goose
Telah merilis sembilan album sejak debut “Last Night in Town” di tahun 2001, patut disayangkan bubarnya EVERY TIME I DIE tanpa perpisahan manis dan malah harus saling berurusan dengan hukum termasuk penggunaan hak intelektual tetang nama band, logo, lagu dan hak cipta lainnya
Hampir semua album mereka berhasil masuk 50 besar tangga lagu Billboard, bahkan album “Ex Lives” yang rilis tahun 2012 dan “Low Teens” yang rilis tahun 2016 keduanya berhasil menjadi pemuncak di penjualan album kategori Hard Rock terlaris versi Billboard
Adios EVERY TIME I DIE [brontakzine.com]